Malaysia, Indonesia, Brunei, Filipina dikenali sebagai Nusantara. Dahulu, sebelum nusantara di jajah oleh Barat, tiada sempadan diantara kita, tiada permusuhan, tiada perbezaan. Kita adalah satu. Penjajahan memecahbelahkan kita dan meletakkan garis geografi atau sempadan yang memisahkan kita. Penjajah juga berusaha dan berjaya membuat kita bermusuhan antara satu sama lain. Kita juga turut bersalah dalam hal ini kerana menerima tanpa menilai apa yang ditanam di fikiran kita oleh bangsa penjajah yang sememangnya tidak senang dengan apa yang ada pada BANGSA NUSANTARA ini.
ASAL USUL SANG SAKA MERAH PUTIH
BENDERA KERAJAAN MAJAPAHIT dan
Sang Saka Gula Kelapa, Sang Merah Putih
“Berkibarlah
benderaku, lambang suci gagah perwira, di seluruh pantai Indonesia, kau
tetap pujaan bangsa, siapa berani menurunkan engkau, serentak rakyatmu
membela …….Sang Merah-Putih yang perwira, berkibarlah selama-lamanya”.
Lagu diatas diciptakan oleh Ibu Soed
tentang bendera Merah-Putih, bendera Indonesia. Bendera Merah-Putih?
Sebenarnya hanya terdiri atas dua potong kain saja yang terdiri dari
warna Merah berada diatas dan warna Putih berada dibawah yang kemudian
dijahit menjadi satu.
Namun kedua potong kain inilah yang
menjadi lambang kebesaran bangsa Indonesia, ciri khas Indonesia, serta
menjadi lambang kesatuan bangsa Indonesia yang terdiri atas banyak suku
yang Bhinneka Tunggal Ika.
Bila kita melihat deretan bendera yang
dikibarkan dari berpuluh bangsa di atas tiang, maka terlintas di hati
kita bahwa masing-masing warna atau gambar yang terdapat di dalamnya
mengandung arti, nilai dan kepribadian tersendiri, sesuai dengan riwayat
sejarah bangsa itu masing-masing.
Demikian halnya dengan Sang Merah Putih
bagi bangsa Indonesia, warna merah dan putih mempunyai arti yang sangat
dalam, sebab kedua warna tersebut tidak begitu saja dipilih dan dibuat
secara tiba-tiba, melainkan melalui proses sejarah yang sama lamanya
dengan sejarah perkembangan bangsa Indonesia.
Ditinjau dari segi sejarah, sejak dahulu
kala kedua warna merah dan putih mengandung makna yang suci. Warna merah
mirip dengan warna gula jawa/gula aren dan warna putih mirip dengan
warna nasi. Kedua bahan ini adalah bahan utama dalam masakan Indonesia,
terutama di pulau Jawa.
Sejak dulu warna merah dan putih ini oleh
orang Jawa digunakan untuk upacara selamatan kandungan bayi sesudah
berusia empat bulan di dalam rahim berupa bubur yang diberi pewarna
merah sebagian. Orang Jawa percaya bahwa kehamilan dimulai sejak
bersatunya unsur merah sebagai lambang ibu, yaitu darah yang tumpah
ketika sang jabang bayi lahir, dan unsur putih sebagai lambang ayah,
yang ditanam di gua garba.
Ketika Kerajaan Majapahit berjaya di Nusantara, warna panji-panji yang digunakan adalah merah dan putih (umbul-umbul Abang Putih), ternyata Majapahit mempunyai bendera kerajaan yaitu bendera Merah-Putih dan Prajurit Majapahit dinamakan Prajurit Gula Kelapa.
Gula Kelapa itu berwarna Merah dan
terbuat dari sari buah Kelapa yang berwarna Putih. Ada juga yang
menyebutkan bahwa prajurit Majapahit dinamakan Prajurit Getih-Getah seperti yang kita ketahui bahwa Getih itu berwarna Merah dan Getah berwarna Putih.
Adapun makna dari bendera Merah-Putih ada
dua yaitu Merah berati Berani dan Putih berarti Suci, belakangan ini
ada juga yang menyebutkan bahwa merah-putih itu melambangkan darah merah
dan tulang putih yang menyatu dalam jiwa raga kita.
Sebelum Majapahit, kerajaan Kediri telah memakai panji-panji merah putih.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang hal ini sila rujuk Nota di bawah.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kalau kita melihat dan merenung kembali sejarah perjuangan Kemerdekaan Tanah Melayu dahulu, kita akan dapati ramai nama mereka yang berasal atau berketurunan dari seberang. Hal ini kurang diketahui samada dipihak Malaysia atau Indonesia. Nama2 mereka yang berani melaungkan MERDEKA di Malaya pada waktu itu di antaranya Dr. Burhanuddin Al-Helmy (Minangkabau), A. Rahim Kajai (Jawa), Tan Sri A. Samad Ismail (Jawa) Aishah Ghani (Minangkabau), Khatijah Sidek (Minangkabau) dan ramai lagi semuanya mempunyai pertalian darah dengan Indonesia.
Kita sememangnya dari dahulu lagi SATU BANGSA... BANGSA NUSANTARA... BANGSA TERBILANG...
Nota: tulisan di atas di ambil dari blog yang tertera di bawah. Tulisan berwarna biru adalah tulisan saya sendiri.
http://dongengarkeologi.wordpress.com/surya-majapahit/bendera-kerajaan-majapahit/
No comments:
Post a Comment