Selamat Datang

Selamat Datang Ke Laman Perguruan Silat Lintau Yang Asli... Silat Lintau Yang Berasal Dari Tepi Selo, Lintau Buo Utara.

PERTUBUHAN SILAT LINTAU KELANTAN: PERSILEK Headline Animator

Wednesday, 19 December 2012

Konflik Malaysia - Indonesia

Tegak Rumah Kerana Sendi, Runtuh Sendi Rumah Binasa, Sendi Bangsa Adalah Budi, Runtuh Budi Runtuhlah Bangsa. Adat Bersaudara, Saudara Dipertahankan, Adat Berkampung, Kampung Dipertahankan, Adat Bernegeri, Negeri Dipertahankan, Adat Berbangsa, Bangsa DipertahankanKami yakin, konflik Malaysia-Indonesia yang berlarutan sekian lama sengaja dibuat oleh mereka yang mahu memecahbelahkan masyarakat antara dua negara serumpun dan sedarah daging ini.

Kenapa Indonesia dan Malaysia sahaja berkrisis sementara Singapura sentiasa aman tenteram malah menjadi kuasa ekonomi terunggul di Asia Tenggara. Selain Singapura melaksanakan peranannya, tahukah anda bahawa kita juga mempunyai beberapa wajah yang sering hadir menambah keruh yang wujud? Inilah yang dikatakan permainan catur Yahudi. Kita semua menjadi buah caturnya. Kita yang akan mati berlawan sesama sendiri. Sementara pemainnya hanya memandang dengan penuh nafsu.

Ini kerana rakyat Melayu Malaysia yang rata2nya berketurunan Melayu yang terdiri daripada keturunan Aceh, Minangkabau, Mandailing, Batak, Rawa, Banjar, Melayu Deli, Palembang, Jawa, Sunda, Sulawesi dan lain-lain berasal dari Indonesia. Malaysia sebenarnya sebahagian daripada Indonesia asalnya dan tiada perbedaan antara dua negara sebelum kedua-dua nya dijajah oleh Inggeris dan Belanda.

Adopun awal tatkalo maso dulu
Naik di ateh bukit bintang penjaring
Berkecalang pelantak bosi
Kemuntong membilang tungku
Ponyongek di ateh
Timbal jalan di Simpang Ompek
Selilit Pulau Perca
Selembang Tanah Melayu
Se alam Minangkabau
Se alam juo yang tobuko
Air segantang se lubok
Solonyap bunyi malam
Kok gagak dah jadi hitam
Kok bangau dah jadi putih
Adat tak lapuk dek hujan
Tak lokang dek paneh
Tak kuning dek kunyit
Tak lomak dek santan
Tak haus dek maso
Kok dibasuh bohabih air
Kok dikikis bohabih bosi
Adat putih bak kapeh
Hukum lombut bak air
Kak panjang dikorek
Kok bocor ditampal
Kok tiris dibotul
Kok tojun dari langit
Samo-samo kito tampung
Kok memancut dari bumi
Samo-samo kito pijakan
Kok datang dari bolakang
Samo-samo kito hambek
Sebukit samo kito daki
Selurah samo kita turuni
Ke laut kito ronangi

Kita harus membuka mata bahwa konflik antara Malaysia dan Indonesia ini tidak terjadi dengan sendirinya. Ada unsur-unsur pemicu api yang menimbulkan asap besar. Pertanyaannya siapakah pemetik api itu? Umat Muslim? Bukan, karena kita semua hanya korban.

Pakar Melayu Prof. Dr. Dato’ Nik Anuar Nik Mahmud dari Institut Alam dan Tamadun Melayu, Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) mengesahkan bahwa ada intervensi pihak luar di balik perseteruan kedua Negara serumpun muslim ini.

Dalam cacatan buku Thomas Raffles disebutkan, Barat harus memastikan bahwa alam Melayu ini lemah. Untuk melemahkan, Raffles mengusulkan dua buah strategi.

Pertama, imigran-imigran asing dibawa masuk ke Melaya supaya kawasan ini tidak menjadi kawasan Melayu, melainkan majmuk (dibawa orang-orang China dan India).

Kedua, pastikan bahwa raja-raja Melayu di Semenanjung, Sumatera, Jawa dan sebagainya, tidak mengambil para ulama Arab menjadi penasihat mereka. Tujuan mereka memang untuk memisahkan Arab dengan Melayu.

Bersatunya antara Malaysia dan Indonesia bakal membentuk Imperium Islam Melayu inilah yang sangat ditakuti oleh Zionisme.

Mereka sedar Melayu adalah potensi kuat dalam kebangkitan Islam dari tenggara Asia, maka jalur ini harus dihabisi, apapun caranya.

Pengalaman bangsa Indonesia pula yang kerap dan mudah diadu domba adalah kunci yang selalu mereka pegang saat zaman devide et impera.

Kita harus faham, Thomas Stamford Raffles sendiri adalah seorang Freemason. Menurut Th Stevens dalam bukunya Tarekat Mason Bebas, pada tahun 1813 Raffles dilantik sebagai mason bebas di bantara “Virtutis et Artis Amici”. “Virtus” merupakan suatu bantara sementara di perkebunan Pondok Gede di Bogor.

Perkebunan itu dimiliki Wakil Suhu Agung Nicolaas Engelhard. Di situ Raffles dinaikkan pangkat menjadi ahli (gezel), dan hanya sebulan kemudian dinaikkan menjadi meester (suhu) di loge “De Vriendschap” di Surabaya.

Raffles pula yang mendirikan Singapura moden yang kini menjadi pengkalan Israel di Asia Tenggara. Agen-agen zionis melalui Singapura adalah penghasut sebenarnya dalam mengeruhkan hubungan sesama muslim Melayu.

Kebanyakan koruptor Indonesia bermukim di Singapura setelah merompak wang hasil keringat anak-anak Indonesia dan rakyat jelata.

Singapura adalah sekutu zionis. Mereka tidak mau menandatangani perjanjian extradisi dengan Indonesia semata-mata melindungi koruptor ini karena mereka bawa banyak wang ke Singapura.

Untuk mengalihkan isu ini dari masyarakat Indonesia, mereka akan cuba mencari isu supaya masyarakat Indonesia lebih fokus pada isu yang mereka cipta.

Maka diwujudkanlah isu sekarang, konfrontasi Malaysia-Indonesia. Melalui media sekular di dua negara ini, mereka terus berusaha agar rumpun Melayu bangga akan identiti negara masing-masing.

Adanya inflitrasi Zionis di Malaysia juga bukan perkara baru. Tahun lalu bekas tim perdana menteri Malaysia yang juga tokoh pembangkang, Anwar Ibrahim, pernah menceritakan fakta adanya intelijen Zionis di markas kepolisian federal Malaysia.

Mereka menyatakan memiliki dokumen yang memperlihatkan kemungkinan adanya intelijen Zionis dalam strategi informasi negara melalui perusahaan kontrak bernama "Osiassov", yang melaksanakan projek pengembangan sistem komunikasi dan teknologi di markas besar polisi federal Malaysia.

Anwar Ibrahim menjelaskan bahwa perusahaan "Osiassov" terdaftar di Singapura namun berpejabat pusat di negara penjajah Zionis Tel Aviv.

Menurut Anwar, kehadiran dua bekas tentara Zionis di perusahaan yang bersangkutan, dibawah pengetahuan petugas polisi senior Malaysia dan Menteri Dalam Negeri Malaysia sejak zaman Syed Ahmad Albar.

Yakinlah, jika umat muslim Melayu tidak kembali ke ajaran Islam sejati, ia akan memberi ruang kepada nasionalisme memberhalakan bangsa. Benih permusuhan itu akan selalu muncul, walau kedua Negara itu makmur dan sama-sama beragama Islam.

Maka itu, bersatulah bangsa Melayu. Bersatulah di atas Panji Islam yang akan membuka jalan tegaknya daulah ini di tanah perjuangan kita, tanah Melayu Darussalam.


No comments:

Post a Comment